Header Ads



Pengalaman Bercinta Saat Ada Dirumah Sakit Dengan Beberapa Suster Yang Cantik


mimpishio.com - Pada Saat Gue sedang asik-asiknya mendengarkan lagu didalam mobil yang melihat keramean orang-orang yang Dimana ada terjadi keributan dari kejauhan memang tidak jelas siapa dengan siapa seusai itu lanjut perjalanan dengan pelan pelan ketika gue melihat keluar ternyata yang dikeroyok itu malah Kakak dari temanku, segera saja gue langsung pinggirkan mobilku untuk langsung menghampirinya.


Langsung saja gue tarik dua orang yang tengah memukulnya karena Jaka telah jatuh terduduk dan dihajar berempat saat Jaka mengurus dua orang serta gue dua orang memang masih gak begitu seiimbang pada perkelahianku namun gue pun berhasil menangkap satu dari lawanku dan kujepit kepalanya dengan lengan kiriku sedangkan lengan kananku ku gunakan untuk menggebuknya

Sementara gue terus berusaha untuk menggunakan kakiku untuk melawannya yang satunya lagi gue tak sempat lihat apa yang telah dilakukan Jaka waktu seakan sudah ga bisa dihitung lagi demikian cepatnya hingga hal terakhir yang masih gue ingat adalah Gue merasakan perih di pinggang kanan belakangku

Dan ketika kutengok ternyata gue sudah ditusuk dengan sebilah belati dari belakang oleh entah siapa sambil menahan sakit, gue merenggangkan jepitanku pada korbanku dan berusaha untuk melakukan tendangan memutar. 

Sasaranku yakni lawan yang ada di depanku. Namun ketika gue melakukan tendangan memutar sambil melayang tiba-tiba saja gue melihat ada ayunan stcik soft ball tepat ke arah kakiku yang terjulur dan gue kembali jatuh dan gagal melancarkan tendangan mautku.

Sesampainya gue di tanah dengan agak sedikit tertelungkup Gue merasakan pukulan bertubi-tubi mungkin lebih dari 3 orang yang menghajarku. Terakhir kali kuingat Gue merasakan beberapa kali tusukan sampai akhirnya Gue sadar sudah berada di rumah sakit.

Gue tidak jelas berada di rumah sakit mana yang pasti berisik Amat dan ruangannya panas sekali saat dalam ruangan tersebut ada beberapa ranjang, Ketika Gue berusaha untuk melihat bagian bawahku yang terluka ternyata Gue masih merasakan nyeri banget Di bagian perutku dan kaki kananku serasa sangat gatal dan sedikit kebal seperti mati rasa.

Gue coba untuk geser kakiku ternyata berat sekali dan kaku. Kemudian Gue paksakan untuk tidur Sore itu Gue dijenguk oleh Dina adik Jaka Dina ini teman kuliahku dia datang bersama dengan Mita adiknya yang di SMA katanya habis jenguk Jaka dan Jaka ada di ruang sebelah

” Makasih ya Joss kalo ngga’ ada kamu kali Jaka sudah ” katanya sambil menitikkan air mata ” Sudahlah semua ini sudah berlalu tapi kalo boleh Gue tau kenapa Jaka sampe dikeroyok gitu ? ” tanyaku penasaran.

” Biasa gara-gara cewek mereka, goda cewek Airlangga dan cowoknya marah makanya dikeroyok emang sich bukan semua yang ngeroyok itu anak Airlangga sebagian kebetulan musuh Jaka dari SMA, sialnya Jaka saja ketemu lagi dan suasananya kaya’ gitu jadi dech di dihajar rame-rame ” jawab Mita.

” Kak Jossy yang luka apanya saja ? ” tanya Mita.

”Tau nih rasanya ngga’karuan banget” jawabku ” Lihat aja sendiri soalnya gue ga bisa gerak banyak kamu angkat selimutnya sekalian gue juga mo tau ” lanjutku pada Mita.

” Permisi ya Kak ” kata Mita langsung sambil membuka selimutku ( hanya diangkat saja ). Sesaat dia pandangi luka-lukaku dan mungkin karena banyak luka sehingga dia sampe bengong gitu dan pas aku lihat pinggangku dibalut sampe pinggul dan masih tembus oleh darah.

Di bawahnya lagi aku melihat. ya ampun pantes ni anak singkong bengong meriamku tidak terbungkus apa-apa dan yang seremnya kepalanya yang gede kelihatan menarik sekali seperti perkedel. Sesaat kemudian aku masih sempat melihat kaki kananku digips

Mungkin patah kena stick soft ball. Mita menutup kembali selimut tadi dan Dina ga sempat melhat lukaku karena dia sibuk nangis hatinya memang begitu lemah sepertinya dia melankolis sejati. ” Mita sini gue mau bilangin kamu ” kataku Mita pun menunduk mendekatkan telinganya ke mulutku.

” Jangan bilang sama Dina mengenai apa yang kamu lihat barusan kamu suka ngga’ ? ” kataku berbisik. ” Serem ” bisiknya bales.

” Dina kamu jangan lihat lukaku nanti kamu makin nnga’ kuat lagi nahan tangismu ” kataku.

” Tapi paling ga loe ingin tau boleh Gue raba ? ” tanyanya ” Silakan pelan-pelan ya masih belum kering lukanya. ” jawabku.

Dina pun memasukkan tangannya ke balik selimut dan mulai meraba dari dada ke perut di situ dia merasakan ada balutan digesernya ke kanan kiri terus ke bawahan dikit

” Kok perbannya sampe gini lukanya kaya’ apa ? ”

” Wah gue sendiri belum jelas ” jawabku pertanyaan Dina . Turun lagi tangannya ke pinggul kanan kena kulitku terus ke tengah kena meriamku dia raba setengah menggenggam untuk meyakinkan apa yang tersentuh tangannya tersentak dan dia pun langsung menarik tangannya sedikit sambil melepas pengangannya pada meriamku

” Sorry ngga’ tau. ” ” Ngga’ apa-apa kok malah enak kalo sekalian dipijitin soalnya badanku sakit semua ” kataku nakal.

” Nah. Kak Dina pegang anunya Kak Joss ya ? ” goda Mita Merah wajah Dina ditembak gitu. Dina terus saja meraa sampe pada kaki kananku dan dia menemukan gips ” Lho kok digips ? ”

” Iya patah tulangnya kali ” jawabku asal untuk menenangkan pikirannya Dina selesai merabaiku tapi tampak sekali dia masih kepikiran soal sentuhan pada meriam tadi dan sesekali matanya masih melirik ke sekitar meriamku sedangkan gue juga sedang menikmati dan membayangkan ulang kejadian barusan Flash backlah.

Tanpa sadar tiba-tiba meriamku meradang dan mulai bangun sehingga tampak pada selimut tipis kalo ada sesuatu perkembangan di sana.

” Kak Joss anunya bangun ” bisik Dina padaku sambil dia ambil selimut lain untuk menutupnya tapi tangannya berhenti dan diam di atasnya

” Supaya Mita ngga’ ngelihat ” bisiknya lagi.

Gue pun cuma bisa mengangguk Gue ini memang sadar ujung penisku masih bisa menggapai telapaknya gue coba kejang-kejangkan penisku dan Dina seperti merasa dicolek-coleh tangannya.
” Mit kamu pamit sama Mas Jaka dech kita bentar lagi pulang dan biar mereka istirahat ” kata Dina dan Mitapun melangkah keluar ruangan

” Kak Joss. nakal sekali anunya ya ” bisik Dina aku balas dengan ciuman di pipinya. ” Dina tolongin donk diurut-urut itunya biar lupa sakitnya ” pintaku

” Iya dech ” jawab Dina langsung mengurut meriamku dari luar selimut biar ga’ nyolok dengan pasien lain walaupun antara ranjang ada penyekatnya ” Ian dari dalem aja langsung biar cepetan. ” pintaku sebab sudah merasa tanggung dan waktunya mepet sekali dia da mau pulang.,

Dina menuruti permintaanku dengan memeriksa sekitar lebih dulu terus tangannya dimasukkan dalam selimutku langsung meremas meriamku dielusnya batangku dan sesekali bijinya dikocoknya lembut sekali wah gila rasanya lama juga Dina memainkan meriamku sampe aku ga’ tahan lagi dan crrooottt.. crot. ccrrroooo..tttt. beberapa kali keluar

Tiba-tiba Mita datang dan buru-buru Dina tarik tangannya dari balik selimut sedikt kena spermaku telapak tangan Dina dia goserkan pada sisi ranjang untuk mengelapnya

” Sudah Kak Joss aku sama Mita mo pulang. ” pamit Dina” Sudah keluar khan ” bisiknya pada telingaku cup pipiku diciumnya ” Cepet sembuhnya besok aku tengok lagi ” Dia sengaja menciumku untuk menyamarkan bisikannya yang terakhir.

” Eh kalo bisa bilangin susternya aku minta pindah kelas satu donk di sini gerah ” pintaku pada mereka. Merekapun keluar kamar dan melambaikan tangan. satu jam kemudian aku dipindahkan ke tempat yang lebih bagus ada ACnya dan ranjangnya ada dua.

Tapi ranjang sebelah kosong. Posisi kamarku agak jauh dari pos jaga suster perawat itu aku tau saat aku didorong dengan ranjang beroda.

” Habis gini mandi ya ” kata suster perawat sehabis mendorongku ga’ lama kemudian dia sudah balik dengan ember dan lap handuk dia taruh ember itu di meja kecil samping ranjangku dan mulai menyingkap selimutku serta melipatnya dekat kakiku.

Terbuka sudah seluruh tubuhku pas dia lihat sekita meriamku terkejut dia ada dua hal yang mengagetkannya yang pertama yakni ukuran meriam serta kepalanya yang di luar normal besar sekali dan yang kedua ada hasil kerjaan Dina spermaku masih berantakan tanpa sempat dibersihkan walaupun sebagian menempel di selimut tapi bekasnya yang mengering di badanku masih jelas terlihat.

” Kok kayaknya habis orgasme ya ? ” tanyanya. Kemudian tanpa tunggu aju jawab dia ambil wash lap dan sabun ” Sus jangan pake wash lap geli saya ga’ biasa ” kataku. Suster itu pun mulai dengan tanganku dibasuh dan disabunnya usapannya lembut sekali sambil dimandiin aku pandangi wajahnya dadanya cukup gede kalo aku lihat orangnya agak putih tangannya lembut.

Selesai dengan yang kiri sekarang ganti tangan kananku dan seterusnya ke leher dan dadaku terus diusapnya sapuan telapak tangannya lembut Gue pun rasakan dan akupun memejamkan mata untuk lebih menikmati sentuhannya.

Sampe juga akhirnya pada meriamku dipegangnya dengan lembut. ditambah sabun digosok batangnya bijinya kembali ke batangnya dan aku ga’ kuat untuk menahan supaya tetap lemas akhirnya berdiri juga pertama setengah tiang lama-lama juga akhirnya penuh keras. dia bersihkan juga sekitar kepala meriamku sambil berkata lirih.

” Ini kepalanya besar sekali baru kali ini saya lihat kaya’ gini besarnya ”

” Sus enak dimandiin gini ” kataku memancing. Dia diam saja tapi yang jelas dia mulai mengocok dan memainkan batangku kaya’nya dia suka dengan ukurannya yang menakjubkan

” Enak Mas kalo diginikan ? ” tanyanya dengan lirikan nakal. ” Ssshh iya terusin ya Sus sampe keluar ” kataku sambil menahan rasa nikmat yang ga’ ketulungan tangan kirinnya mengambil air dan membilas meriamku kemudian disekanya dengan tangan kanannya.

Kenapa kok diseka pikirku tapi Gue pun diam saja mengikuti apa yang mau dia kerjain pokoknya jangan berhenti sampe sini aja pusing nanti Dia dekatkan kepalanya dan dijulurkan lidahnya kepala meriamku dijilatnya perlahan

Dan lidahnya mengitari kepala meriamku sejuta rasanya wow enak sekali lantas dikulumnya meriamku aku lihat mulutnya sampe penuh rasanya dan belum seluruhnya tenggelam dalam mulutnya yang mungil

Bibirnya yang tipis terayun keluar masuk saat menghisap maju mundur. Lama juga aku diisep suster jaga ini sampe akhirnya aku ga’ tahan lagi dan crooott. crooott nikmat sekali. Spermaku tumpah dalam rongga mulutnya dan ditelannya habis sisa pada ujung meriamkupun dijilat serta dihisapnya habis

” Sudah sekarang dilanjutkan mandinya ya ” kata suster itu dan dia melanjutkan memandikan kaki kiriku setelah sebelumnya mencuci bersih meriamku badanku dibaliknya dan dimandikan pula sisi belakang badanku. Selesai acara mandi

” Nanti malam saya ke sini lagi nanti saya temenin ” katanya sambil membereskan barang-barangnya. terakhir sebelum keluar kamar dia sempat menciumku pas di bibir hangat sekali ” Nanti malam saya kasih yang lebih hebat ” begitu katanya.

Gue pun berusaha untuk tidur nikmat sekali sore ini dua kali keluar dibantu dua cewe yang berbeda ini mungkin ganjaran dari menolong teman gitu hiburku dalam hati sambil memikirkan apa yang akan kudapat malam nanti akupun tertidur lelap sekali.

Tiba-tiba aku dibangunkan oleh suster yang tadi lagi tapi aku belum sempat menyanyakan namanya baru setelah dia yang sudah ingin keluar kamar selesai meletakkan makananku dan membangunkanku namanya Anna.

Cara dia membangunkanku cukup aneh sekali rasanya suster di manapun tidak akan melakukan dengan cara ini dia remas-remas meriamku sambil digosoknya lembut sampe aku bangun dari tdurku.

Langsung aku selesaikan makanku dengan susah payah akhirnya selesai juga lalu aku tekan bel dan tak lama kemudian datang suster yang lain aku minta dia nyalakan TV di atas dan mengakat makananku. Gue nonton acara-acara TV yang membosankan dan juga semua berita yang ditayangkan tanpa konsentrasi sedikitpun.

Sekitar jam 9 malam suster Wiwik datang untuk mengobati lukaku dan mengganti perban pada saat dia melihat meriamkupun dia takjub ” Ga’ salah apa yang diomongkan temen-temen di ruang jaga ” demikian komentarnya.

” Kenapa Sus ? ” tanyaku ga’ jelas. ” Oo itu tadi teman-teman bilang kalo pasien yang dirawat di kamar 26 itu kepalanya besar sekali. ” jawabnya.

Setelah selesai dengan mengobati lukaku dan dia akan tinggalkan ruangan sebelum membetulkan selimutku dia sempatkan mengelus kepala meriamku ” Hmmm gimana ya rasanya ? ” gumamnya tanya meminta jawaban.

Dan akupun cuma senyum saja. Wah suster di sini gila semua ya pikirku soalnya Gue baru kenal dua orang dan dua-duanya suka sama meriamku minimal tertarik dan lagian ada promosi gratis di ruang jaga suster kalo saja ada pasien dengan kepala meriam super besar promosi yang menguntungkan semoga ada yang terjerat ingin untuk mencoba selama aku masih dirawat di sini.

Jam 10an kira-kira Gue mulai tertidur aku mimpi indah sekali dalam tidurku karena sebelum tidur tadi otakku sempat berpikir jorok. Gue merasakan hangat sekali pada bagian selangkanganku tepatnya pada bagian meriamku sampe Gue terbangun ternyata suster Anna sedang menghisap meriamku kali ini entah jam berapa ?

Dengan bermalas-malasan Gue nikmati terus hisapannya dan Gue mulai ikut aktif dengan meraba dadanya suatu lokasi yang aku anggap paling dekat dengan jangkauanku. Gue buka kanding atasnya dua kancing gue rogoh aja dadanya di balik BH putihnya.

Gue dapati segumpal daging hangat yang kenyal kuselusuri sambil meremas-remas kecil.. sampe juga pada putingnya Gue mainin putingnya dan Suster Anna pun mendesah entah berapa lama Gue sudah dihisap dan aku merabai Suster Anna sampe dia minta

” Mas masih sakit ga’ badannya ? ”

” Kenapa Sus ? ” tanyaku bingung.

” Enggak kok sudah lumayan enakan ” dan tanpa menjawab diapun meloloskan CDnya dimasukkan dalam saku baju dinasnya. Kemudian dia permisi padaku dan mulai mengangkangkan kakinya di atas meriamku dan bless dia masukkan batangku pada lobangnya yang hangat dan sudah basah sekali diapun mulai menggoyang perlahan.

Pertama dengan gerakan naik turun kemudian disusul lagi dengan gerakan memutar wah suster ini rupanya sudah prof banget, lobangnya gue rasakan masih sangat sempit sekali makanya dia juga hanya berani gerak perlahan mungkin juga karena gue yang masih sakit dan punya banyak luka baru. Lama sekali permainan itu dan memang dia ga’ ganti posisi

Karena posisi yang memungkinkan Cuma ada satu posisi Gue tidur di bawah dan dia di atasku. Sampe saat itu belum ada tanda-tanda Gue akan keluar tapi bila saja tidak salah dia sempat mengejang sekali tadi dipertengahan dan lemas sebentar kemudian mulai menggoyang lagi

Sampe tiba-tiba pintu kamarku dibuka dari luar dan seorang suster masuk dengan tiba-tiba kaget sekali kami berdua sebab gak ada alasan lain jelas sekali kita sedang main mana posisinya mana baju dinas Suster Anna terbuka sampe perutnya dan BHnya juga sudah kelepas dan tergeletak di lantai.

Ternyata yang masuk suster Wiwik dia pun langsung menghampiri dan bilang ” Teruskan saja An Gue cuman mau ikutan mumpung sepi ” Suster Wiwikpun mengelus dadaku dia ciumin gue dengan lembut gue pun membalasnya dengan meremas dadanya, dia hanya diam saja dan gue buka kancingya terus langsung gue loloskan pakaian dinasnya

Gue buka sekalian BHnya yang berenda tipis dan merangsang membal sekali tampak pada saat BH itu lepas dari badannya dada itu berguncang dikit kelihatan kalo masih sangat kencang tinggal CD minim yang digunakannya

Suster Anna masih saja dengan aksinya naik turun dan kadang berputar aku lhat saja dadanya yang terguncang akibat gerakannya yang mulai liar lidah suster Wiwik mulai memasuki rongga mulutku dan kuhisap ujung lidahnya yang menjulur itu

Tangan kiriku mulai merabai sekitar selangkangan suster Wiwik dari luar basah sudah CDnya pelah Gue kuak ke samping dan kudapat permukaan bulu halus menyelimuti liang kenikmatannya kuelus perlahan baru kemudian sedikit kutekan ketemu sudah aku pada clitsnya agak ke belakang Gue rasakan makin menghangat.

Tersentuh olehku kemudian liang nikmat tersebut kuelus dua tiga kali sebelum akhirnya Gue masukkan jariku ke dalamnya. Kucoba memasukkan sedalam mungkin jari telunjukku kemudian disusul oleh jari tengahku aku putar jari-jariku di dalamnya baru kukocok keluar masuk sambil jempolku memainkan clitsnya.

Dia mendesar ringan sementara suster Anna rebahan karena lelah di dadaku dengan pinggulnya tiada hentinya menggoyang kanan dan kiri suster Wiwik menyibak rambut panjang suster Anna dan mulai menciumi punggung terbuka itu suster Anna makin mengerang mengerang. dan mengerang.

Sampai pada erangan panjang yang menandakan dia akan orgasme dan makin keras goyangan pinggulnya sementara aku mencoba mengimbangi dengan gerakan yang lebih keras dari sebelumnya.

Karena dari tadi gue tidak dapat terlalu bergoyang takut lukaku sakit. Suster Anna mengerang. panjang sekali seperti orang sedang kesakitan tapi juga mirip orang kepedasan mendesis di antara erangannya dia sudah sampe rupanya dan dia tahan dulu sementara baru dicabutnya perlahan.

Sekarang giliran suster Wiwik dilapnya dulu meriamku dikeringkan baru dia mulai menaikiku batin kurang ajar suster-suster ini Gue digilirnya dan nanti Gue juga mesti masih membayar biaya rawat gila enak di dia tapi.. enak juga dia aku kok demikian pikiranku ach masa bodo. DIJAMIN PUAS !!! Demikian kata iklan. 

Ketika suster Wiwik telah menempati posisinya kulihat suster Anna mengelap liang kenikmatannya dengan tissue yang diambilnya dari meja kecil di sampingku. Suster Wiwik seakan menunggang kuda dia goyang maju mundur perlahan tapi penuh kepastian makin lama makin cepat iramanya

Sementara tanganku keduanya asyik meremas-remas dadanya yang mengembung indah kenyal sekali rasanya cukup besar ukurannya dan lebih besar dari suster Anna punya yang ini ngga’ kurang dari 36 kemungkinan cup C karena mantap dan tanganku seakan ngga’ cukup menggenggamnya.

Sesekali kumainkan putingnya yang mulai mengeras dia mendesis hanya itu jawaban yang keluar dari mulutnya desisan itu sungguh manja kurasakan sementara suster Anna telah selesai dengan membersihkan liang hangatnya.

Lalu dia mulai lagi mengelus-elus badan telanjang suster Wiwik dan tugas memainkan rambutku mengusapnya Kemudian karena sudah cukup pemanasannya dia mulai menaiki ranjang lagi Dilebarkannya kakinya yang jenjang di atas kepalaku.

Setengah berjongkok gayanya saat itu dengan menghadap tembok di atas kepalaku dan kedua tangannya berpegangan pada bagian kepala ranjangku. Mulai disorongkannya liangnya yang telah kering ke mulutku dengan cepat gue julurkan lidahku. Gue colek sekali dulu dan gue tarik nafas. hhhmmmm harus khas liang senggama. kujilat liangnya dengan lidahku yang memang terkenal panjang.

Kumainkan lidahku mereka berdua mengerang berbarengan kadang bersahutan Gue ingin tau sekarang ini jam berapa ? Jangan sampe erangan mereka mengganggu pasien lain karena Gue mendengarnya cukup keras ku tengok ke dinding kosong ngga’ ada jam dinding.

Gue lihat keluar kearah pintu mataku terbelalak terkejut shock benar-benar kaget Gue lama-lama Gue perhatikan di antara pintu Gue melihat seberkas sinar mengkilap sambil terus menggoyang suster Wiwik.

Meninggalkan jilatan pada suster Anna Gue konsentrasi sejenak pada apa yang ada di belakang pintu ternyata pintupun terbuka makin gila Gue makin kaget dan deg jantungku tersentak sesaat lalu lega tapi yang dateng ini dua temen suster yang sedang kupuaskan ini.

Kaya’nya kalo marah sich ngga’ bakalan.. mereka sepertinya telah cukup lama melihat adegan kami bertiga jadi maksud kedatangannya hanya dua kemungkinan ingin nonton dari dekat atau ikutan ternyata. ” Wah wah wah rajin sekali kalian bekerja.

Sampe malem gini masih sibuk ngurus pasien ” demikian kata salah seorang dari mereka ” Mari kami bantu ” demikian sahut yang lainnya yang berbadan kecil kurus dan berdada super Jelas ini jawabannya adalah pilihan kedua.

Merekapun langsung melepas pakaian dinas masing-masing satu mengambil posisi di kanan ranjang dan satu ngambil posisi di kiri ranjang secara hampir bersamaan mereka menciumi dada leher telinga dan semua daerah rangsanganku.

Akupun mulai lagi konsentrasi pada liang suster Anna sementara kedua tanganku ambil bagian masing-masing sekarang semua bagian tubuhku yang menonjol panjang telah habis digunakan untuk memuaskann 4 suster gatel malam ini tidak ada sisa rupanya. terus bagaimana kalo sampe ada satu lagi yang ikutan ?

Jari-jariku baik dari tangan kanan maupun kiri telah amblas dalam liang hangat suster-suster gatel tersebut untuk menggaruknya kali Gue kocok-kocokkan keluar masuk ya lidahku ya jariku ya meriamku rusak sudah konsentrasiku yang pasti ini pengalaman gila kedua sejak peristiwa serupa dengan Donna adik Sammy Zara.

Ini permainan Four Whell Drive ( 4 WD )atau bisa juga disebut Four Wheel Steering ( 4 WS ) empat-empatnya jalan semua kaya’nya kau makin piawai dalam permainan 4DW / 4 WS ini karena ini kali dua Gue mencoba mempraktekkannya. Lama sekali permainannya.

Sampe tiba-tiba suster Wiwik mengerang. besar dan panjang serta mengejang Setelah suster Wiwik selesai dan mencabut meriamku suster Anna berbalik posisi dengan posisi 69 kami saling menghisap dan permainan berlanjut.

Sekali gue minta rotasi yang di kananku untuk naik yang di atas ( suster Anna ) aku minta ke kiri dan suster yang di kiri gue minta pindah posisi kanan. Tawaran ini tidak disia-siakan oleh suster yang berkulit agak gelap dari semua temannya.

Dia langsung menancapkan meriamku dengan gerakan yang menakjubkan tanpa dipegang. diambilnya meriamku yang masih tegang dengan liangnya dan langsung dimasukkan amblas sudah meriamku dari pandangan.

Diapun langsung menggoyang keras rupanya sudah ga’ tahan Benar juga sekitar 5 menit dia bergoyang sudah mengejang keras dan mengerang. mengerang. panjang serta lemas. Sementara tinggal dua korban yang belum selesai..

Gue pun minta bantuan suster yang masih ada di sana untuk membantu Gue balik badan tengkurap kemudian gue suruh suster yang pendek dan berdada besar tadi untuk masuk ke bawah tubuhku. sedangkan suster Anna Gue suruh duduk di samping bantal yang digunakan suster kecil tadi.

Perlahan gue mulai memasukkan meriam raksasaku pada liang suster yang bertubuh kecil ini sulit sekali dan diapun membantu dengan bimbingan test. Setelah tertancap tapi sayangnya ga dapat habis terbenam rasanya mentok sekali dengan bibir rahimnya akupun mulai menggoyang suster kecil dan menjilati suster Anna.

Mereka berdua kembali mendesah. mengerang. mendesah dan kadang mendesis kaya’ ular. gue sulit sekali sebenarnya untuk mengayun pinggulku maju mundur. jadi yang bisa gue lakukan cuman tetap menancapkan meriamku pada liang kenikmatan suster mungil ini sambil memutar pinggulku seakan meng-obok-obok liangnya.

Sedangkan dadanya yang gue bilang super itu terasa sekali mengganjal dadaku yang bidang kenikmatan tiada tara sedang dinikmati si mungil di bawahku ini dia mendesis tak keruan sedang lidahku tetap menghajar liang kenikmatan suster Anna.

Sesekali Gue jilatkan pada clitsnya dia menggelinjang setiap kali lidahku menyentuh clitsnya mendengar desisan mereka berdua gue jadi ngga’ tahan maka dengan nekat gue keraskan goyangan pinggulku dan hisapanku pada suster Anna dia mulai mengejang mengerang dan kemudian disusul dengan suster yang sedang kutindih. suster Anna sudah lemas dan beranjak turun dari posisinya.

gue tekan lebih keras suster mungil ini. sambil dadanya yang menggairahkan ini gue remas-remas semauku, Gue sudah merasakan hampir sampe juga sedang suster mungil masih mengerang. terus dan terus.

Kaya’nya dia dapat multi orgasme dan panjang sekali orgasme yang didapatnya. gue coba mengejar orgasmenya dan berhasil juga akhirnya gue sodok dan benamkan meriamku sekuat-kuatnya sampe dia melotot.

Gue didekapnya erat sekali dan ” Adu..uh enak sekali ” demikian salah satu katanya yang dapat gue dengar. Akupun ambruk diatas dada besar yang menggemaskan itu lunglai sudah tubuh ini rasanya menghabisi 4 suster sekaligus.

Suatu rekord yang gila permainan Four Wheel Drive kedua dalam hidupku pada saat mencabutnyapun gue terpaksa dibantu suster yang lain

” Kasihan pasien ini nanti sembuhnya jadi lama soalnya ngga’ sempet istirahat ” kata suster yang hitam.

kemudian esok harinya gue pun sudah di izinkan untuk segera pulang karena luka gue sudah di separah waktu di tikam sama orang.

Beginilah pengalaman yang tidak pernah gue rencanakan dalam hidupku ini, kejadian yang gue alami ini seperti sebuah mimpi yang terjadi dan mimpi itu pun sangat indah sekali dalam seumur hidupku.